Senin, 21 April 2014

Resign Demi Meraih Mimpi...


Dari tema yang ku tulis sepertinya agak aneh, biasanya orang akan bekerja dan berkarir demi meraih mimpi tapi beda dengan kisahku.... kita simak saja.
Tadinya aku sendiri bingung ketika diberikan tugas PR untuk menulis dengan tema Self Awareness yang artinya kurang lebih kesadaran diri, aku juga tidak tahu kenapa bu guru Mira kasih PR temanya begitu, apa dikiranya dari kemarin-kemarin murid-muridnya pada pingsan kali ya...peace bu guru just kidding and intermezo aja, tapi aku yakin, bu guru pasti menginginkan murid-muridnya pandai dalam mengungkapkan potensi diri melalui tulisan...

Lanjut ketema...

Awal tahun 2000 aku nekat merantau ke Jakarta, setelah lulus SMA tahun 1999 dari kelulusan bulan Juni sampai Desember ngubek-ngubek di kota kelahiranku Lampung nyari-nyari pekerjaan tidak dapat juga. Disaat temanku-temanku sedang sibuk ngurus mau masuk kuliah dan memilih mau ambil jurusan apa, aku sibuk kesana kemari mencari lowongan kerja. Walaupun sebenarnya aku ingin kuliah seperti mereka tapi apalah daya, karena faktor ekonomi dan otak yang pas-pasan. Maklumlah keluarga Kami banyak anak, Kami sepuluh bersaudara jadi aku bisa lulus SMA sudah bersyukur sekali karena rata-rata dilingkungan rumahku hanya lulus SD atau SMP saja. Akhirnya Desember 1999 setelah lebaran aku nekat merantau ke Jakarta tepatnya di Tambun bekasi, yang waktu itu diajak tetangga waktu mudik di hari raya. Hanya bermodalkan nekat, restu orang tua dan ijazah SMA aku berangkat ke Jakarta, berangkat pagi-pagi jam 8 malam sudah sampai tujuan, sampai di Jakarta akupun tinggal dirumah tetangga yang mengajakku. Selang 2 hari setelah capek hilang, aku diajak berkeliling dikawasan industri tepatnya di jababeka Cikarang, wow..ternyata banyak juga orang-orang seperti aku yang mencari pekerjaan juga, waktu itu masih culun dan terheran-heran melihat kota besar.... Selang satu bulan akhirnya aku diterima bekerja di sebuah perusahaan Amerika yang membuat mainan boneka yang cukup terkenal, ya aku diterima menjadi buruh pabrik diperusahaan boneka Barbie.

Kebetulan tempatku bekerja menyediaka mess untuk para karyawan wanita jadi aku tidak perlu kos atau ngontrak sehingga lebih hemat. Untuk mengisi waktu luang setelah pulang kerja biasanya aku menghabiskan waktuku ke perpustakaan, atau rohis yang disediakan dan dikelola oleh pihak mess dan gratis. Dari situlah aku mulai mengisi hari-hariku dengan hal-hal yang bermanfaat, karena banyak dari temen-temen kerja bahkan satu kamar yang tinggal dimess banyak yang suka pada nongkrong-nongkrong, menghamburkan gajinya ke mall, merokok, narkoba bahkan pacaran tidak terkontrol dan hamil. Untungnya aku selalu mengingat pesan dari orangtua agar selalu bisa menjaga diri dari hal-hal yang buruk, jauh dari orangtua dan saudara tidak ada yang menasehati dan mengawasi, selalu hati-hati dalam bergaul, jangan sampai salah dalam pergaulan karena bisa merusak diri dan masa depan, itulah nasehat orangtua yang diberikan kepadaku. Akupun sadar diri, aku hanyalah anak yang berasal dari kalangan menengah ke bawah jadi untuk melakukan hal-hal yang tidak baik aku harus mengaca diri, siapa diriku dan keluargaku artinya dengan aku bekerja dan memiliki gaji ada yang lebih membutuhkan bantuan materi yaitu keluargaku, untuk meringankan biay sekolah adik-adikku.

Ditempat kerja akupun tidak puas dengan pekerjaan yang aku jalani, walaupun aku hanya lulusan SMA aku selalu menginginkan jabatan yang ada diatasku, kalau ditempatku operator produksi adalah karyawan yang jabatannya paling rendah, kebetulan ditempatku bekerja selalu membuka peluang karir intern kepada karyawannya yang ingin maju seperti Clerk, Quality Control, Leader atau Engineering dan akupun tidak menyia-nyiakan hal ini. Tujuanku adalah ingin belajar dan mengetahui hal yang baru. Jika dibuka peluang karir oleh bagian HRD, aku suka ikut test seleksi dengan harapan aku bisa mengisi posisi yang dibutuhkan, berulang kali aku mengikuti test peluang karir aku mengalami kegagalan tapi itu tidak membuatku putus asa karena aku yakin dengan kegagalan berarti aku banyak belajar dari soal-soal yang dipakai untuk test dan suatu saat aku pasti bisa…Sampai akhirnya aku bisa lolos test dan bisa mengisi jabatan baru sebagai seoarang Quality Control. Setelah ada di Departement Quality aku pun tak berhenti hanya sampai disitu, aku masih sering mengikuti seleksi test untuk bisa mengisi posisi yang lain, aku terus mencoba dan mencoba dan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan walaupun sering tidak lolos seleksi.

Tahun 2004 aku nekat ambil rumah, ukuran type 21 (bukan rumah yang tanahnya 2 hektar dan luas bangunan 1 hektar lhooo) tapi memang asli rumah yang bener-bener type 21 dengan 1 kamar, padahal waktu itu UMR Rp 975.000, cicilan rumah perbulan Rp 360.000 dan uang muka Rp 14.400.000 dicicil selama 3tahun, perbulan uang muka Rp 400.000, jadi selam 3 tahun pertama total cicilan yang harus kubayar  360.000+400.000 = 760.000. Uang gajian 1.040.000+ tunjangan 75.000 = total gaji perbulan Rp1.050.000, Jadi sisa gaji perbulan tinggal Rp 290.000 dan itu untuk makan selama sebulan. Temenku waktu itu sampai geleng-geleng kepala…dan bertanya kepadaku apa cukup uang Rp 290.000 buat makan sebulan..lalu ku bilang yah dicukup-cukupin lah, untuk mencari tambahan uang makan aku berjualan ditempat kerja, waktu itu aku berjualan madu dan herbal yang aku ambil dari toko teman dan jika sudah laku baru kubayarkan, hasilnya lumayan bisa untuk tambahan uang makan dan sambil belajar berdagang … soalnya kalau tidak begitu kapan kita punya rumah dan aku sadar diri aku tidak mungkin mangandalkan warisan dari orang tuaku jadi aku harus pandai-pandai merencanakan masa depanku. Lagian sudah 4 tahun aku tinggal di mess dan tidak selamanya aku akan tinggal disana, setelah rumah bisa ditempati akhirnya aku pindah dari mess dan tinggal dirumahku yang masih cicilan… untuk ketempat kerja aku menggunakan transportasi bis yang disediaka oleh perusahaan karena jarak tempat kerja dan perumahan tempat ku tinggal lumayan jauh sekitar 1 jam perjalanan.

Tahun 2008 aku menikah, aku menikah di usia 28 tahun, tahun 2009 anak pertamaku lahir di bulan Januari dan aku pun masih tetap bekerja seperti biasa usai cuti melahirkanku. Hari-hari bekerja kulalui dengan memendam rasa rindu dengan si buah hati yang kutinggalkan selama seharian bekerja dengan seorang pengasuh. Setelah sekian lama aku tidak pernah ikut seleksi karir intern di perusahaan, keinginan itu timbul kembali, aku kembali ikut seleksi test kesempatan karir di bagian Laboratorium Mechanical, kami menyebutnya Lab dan aku diterima, dari 10 kandidat hanya aku yang diterima. Senang hatiku karena aku akan berada ditempat yang baru dan belajar hal yang baru ditempat ku bekerja walau masih dalam satu perusahaan. Waktu itu anakku umur 9 bulan dan semngatku untuk belajar tidak pernah pupus. Banyak hal baru yang harus ku pelajari di Lab, dan salah satunya komputer, waktu itu aku belum terbiasa menggunakan komputer, padahal semua pekerjaan harus aku report ke dalam komputer, diprint atau di email dan dilaporkan kepada atasan. Salah satu kelebihan bekerja di Lab aku diberikan akun email oleh perusahaan. Dari situlah aku belajar komputer, email dan system. Ilmu baru buatku….bisa excel, word dan membuat presentasi dengan powerpoint, aku makin bersemangat belajar komputer…hmmm bisa karena terbiasa dan jika memang ada kemauan pasti ada jalan. Dari situlah aku mulai tahu tentang apa itu internet, browsing lewat googling dan belajar tentang hal-hal yang tidak aku ketahui dari googling. Lama-lama aku jadi terbiasa bekerja dengan komputer karena pekerjaan sehari-hari harus aku reporting.

Dengan adanya akun email dari perusahaan aku mengikuti beberapa milis untuk menambah wawasan dan salah satunya milis TDA Bekasi yang saya tahu dari seorang teman kerja. Itulah awal mula aku tahu apa itu pengusaha….Hmmm dari situlah aku mulai suka ikut workshop dan pertemuan offline temen-temen TDA Bekasi. Kenal dengan Pak Ato, Pak Barra, Pak Deny, Bu Afia lewat pertemuan offline TDA Bekasi dan pernah ikut membantu acara Pesta Wirausaha Bekasi di bekasi square seksi bazaar. Dari situlah saya banyak belajar dari teman-teman TDA Bekasi, belajar hal baru lagi, belajar berorganisasi, belajar berkomunikasi dan belajar menjadi seorang TDA….Tahun 2010 akhirnya dengan berbekal kemauan dan izin suami ketika ada kesempatan saya rutin mengikuti pertemuan offline  TDA untuk mengasah jiwa pengusaha. Pertemuan rutin yang saya ikuti waktu itu mastermind cikarang yang dimentori oleh Pak Ato dengan beranggotakan Aku, Pak Deny flannel, Pak Bara, Mas Indra property dan satu lagi tapi saya lupa namanya, beliau punya usaha pulsa center. Dari situlah saya mulai terbuai dengan mimpi menjadi seorang pengusaha yang memiliki bisnis sendiri, mimpi untuk masa depan keluarga terutama masa depan anak-anak. Ketika menikahpun aku dan suami tidak pernah terpikirkan untuk resign dan memiliki usaha sendiri, yang terpenting gajian tiap bulan, bisa makan, beli susu anak, bayar pengasuh, bayar cicilan motor dan bayar cicilan rumah, untuk hal lain tentang sekolah anak, pensiun masa tua tidak pernah terpikirkan…

Dari seringnya pertemuan dengan teman TDA dan interaksi dengan mereka, sepertinya otak dan pikiran ku pun mulai tertular virus mereka, tentang inginnya punya usaha sendiri, tentang mimpi untuk masa depan… Sampai akhirnya saya mulai berfikir bisnis apa aku ? Dulu sebenarnya aku sudah pernah jualan madu dan herbal di tempat kerja tapi saya perhatikan hanya booming sesaat, setelah itu penjuannya mulai tidak stabil, saya berfikir bisnis apa yang bisa tetap stabil, dicari setiap saat dan tidak repot karena saat itu aku masih bekerja. Ketika ditanya apa mimpimu ? setelah sekian lama saya tidak pernah memikirkan hal itu tetapi akhirnya saya harus memikirkannya dan menuliskan mimpi itu untuk menjadi semangat dalam hidupku…Mimpiku ingin punya bisnis sendiri yang bisa diwariskan untuk anak cucu, bersedekh tiada batas, hidup berkecukupan, menyekolahkan anak setinggi mungkin untuk menggapai cita-citanya, menghajikan mertua dan berhaji dengan keluarga.  

Akhirnya muncullah ide untuk berjualan lagi ditempat kerja demi mewujudkan memiliki usaha sendiri yang nantinya bisa saya besarkan dan bisa menjadi tumpuan ekonomi keluarga, setelah saya timbang-timbang, saya pikirkan dan diskusi dengan suami saya berjualan susu anak ditempat kerja dengan alasan, rata-rata ditempat kerja ku adalah ibu-ibu dan mereka membutuhkan susu untuk pengganti ASI… tapi yang terpenting aku belajar terlebih dahulu tentang awal bisnis ini, bukan mencari keuntungan semata, belajar mengasah mental dan marketing. Lambat laun jualanku makin bertambah permintaannya, artinya ada sinyal bagus dengan bertambahnya permintaan dan ternyata susu adalah kebutuhan yang akan mengalami permintaan ulang dari pembelinya karena susu sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok dalam hal untuk memenuhi gizi anak selain protein dan sayuran.

Berjualan sambil bekerja ternyata cukup melelahkan juga, siang jam istirahat atau pulang kerja ambil pesanan susu ke toko teman, biasanya para pelanggan memesan melalui sms dan besoknya sambil berangkat kerja bawa tentengan pesanan susu yang akan saya anter ke teman-teman kerja, semua ku lakukan sendiri karena sebenarnya suami hanya member izin kalau mau berjualan silahkan cuma tidak bisa membantu, terus terang suami orangnya memang pemalu. Tetapi yang terpenting suami sudah mengizinkan aku untuk berjualan aku sudah senang. Lama-lam suami kasihan juga melihat aku pulang malam belanja pesanan dan pagi-pagi sudah harus berangkat kerja sambil membawa tentengan pesanan susu untuk pelanggannya, sampai akhirnya suami menawarkan untuk membantu ku, saat jam istirahat suamiku bergerilya dari tempatnya bekerja menuju ke tempat ku kerja untuk mengantar pesanan susu pelangganku, jadi sekarang aku berangkat kerja tinggal bawa pesanan susu seperlunya saja karena selebihnya siangnya nanti akan diantar oleh suamiku.

Dengan semakin bertambahnya permintaan otakku kembali berfikir, bagaimana kalau para pelanggan membeli susu langsung ketempatku, jadi aku tidak perlu repot-repot membawa pesanan mereka. Aku pun berdiskusi dengan suami tentang keinginanku untuk memiliki toko sehingga para pembeli nanti tinggal datang ke toko, awalnya suami tidak setuju dengan alasan macam-macam, siapa yang mau nunggu toko, trus kalau ada karyawan apa yang mau buat bayar karyawan, bagaimana uang sewanya dan bla bla bla…. Sampai akhirnya aku bisa meyakinkan suamiku, dan suamiku mengizinkanku untuk buka toko….

Tahun 2011 tepatnya bulan Mei toko resmi dibuka, ditunggui oleh karyawan yang dicarikan oleh seorang teman, aku dan suami pun masih tetap bekerja. Setiap pulang kerja aku selalu mampir ke toko untuk mengecek barang kosong, penjualan toko, stok toko dan masalah-masalah yang dihadapi karyawan. Suamiku tidak tahu menahu tentang keadaan toko karena sedari awal pun dia tidak mau ikut campur, dia hanya member izin aku boleh buka toko selebihnya urus sendiri, tetapi untuk masalah belanja dan pengadaan barang dia bisa bantu karena terus terang suami bilangnya tidak bisa jualan dan malu kalau jualan dilihat temannya. Akupun memaklumi hal itu, buatku izin suami adalah segalanya buatku, ridho allah adalah ridho suami. Ibarat dia membantuku di balik layar aku sudah bersyukur sekali. Dengan berjalannya waktu permintaan kebutuhan toko semakin meningkat, sembari bekerja aku biasanya mencuri-curi waktu melakukan order barang ke supplier, janjian ketemu dengan sales ditempat kerja dan sepertinya saya bekerja pun sudah tidak konsentrasi karena pikiran bercabang memikirkan usaha sendiri.

Tahun 2012 anakku yang ke dua lahir, selama masa cuti tiga bulan aku berfikir untuk kemajuan usaha yang sedang ku rintis, alangkah repotnya jika sudah punya dua anak, bekerja dan mengontrol usaha sendiri, kalau masih saya pertahankan saya tetap bekerja bagaimana saya membagi waktunya ? bagaimana saya mewujudkan mimpi untuk mengembangkan usaha ? karena keinginanku berikutnya aku ingin buka cabang. Aku ingin mengembangkan usaha ini. Dengan banyak pertimbangan itulah akhirnya di bulan Desember 2012 ketika anak keduaku umur 3 bulan aku mengajukan resign, demi mewujudkan mimpi aku harus berani mengambil keputusan itu agar nantinya aku bisa mengontrol usaha dengan leluasa, menemani anak belajar, mengantar anak sekolah, mengetahui perkembangan anak, beribadah dengan tepat waktu, membimbing anak untuk beribadah kepada Allah…dan masih banyak lagi..

Alhamdulillah setelah resign waktuku lebih banyak dirumah, terutama untuk anak-anak, si mas yang sudah TK A aku sendiri yang mengajari dia mengaji setelah sholat maghrib, mengontrol toko setelah si mas berangkat sekolah sembari menunggu jemput si mas pulang sekolah, ikut group Whats App dengan para TDA Srikandi untuk menambah wawasan dan ilmu, ikut group Lets blogging untuk mengasah jiwa menulis dengan mbak Mira, ikut milis TDA untuk belajar bisnis dan mengembangkan bisnis, ikut milis sehat untuk belajar tentang kesehatan anak dan keluarga, ikut milis Assunah untuk belajar agama… ah ternyata dengan resign aku lebih leluasa membagi waktuku untuk keluarga, bisnis dan belajar. Semoga dengan banyak waktu dirumah mimpiku untuk Expansi usaha dikabulkan oleh allah sehingga kelak usaha ini bisa kuwariskan untuk anak cucu, dengan usaha yang berkembang semoga penghasilannya bisa aku manfaatkan keuntungannya untuk bisa ku sedekahkan untuk yang membutuhkan, semoga kelak aku bisa menyekolahkan anak-anakku setinggi mungkin, bisa berbakti kepada orangtua suami dan membalasnya dengan menghajikan beliau dan terkahir bisa berhaji bersama keluarga sendiri..amiin..amiin.. amiin…

#LetsBlogging
#10HariNgeblog edisi#5

Wassalam

11 komentar:

  1. Hebat, Mbak Devy... berani memilih, berani keluar dari comfort zone dan berani mengambil resiko. Kebanyakan orang yang sudah bekerja selalu taku tuntuk resign dan memulai usaha, karena khawatir usaha tdk berjalan, atau khawatir mrk tidak bs memperoleh penghasilan tetap seperti saat bekerja. Semoga Allah mengabulkan semua cita-cita baikmu ya, Mbak...

    BalasHapus
  2. Amiiin mbak..semoga allah ijabahi doaku yaaa

    BalasHapus
  3. yipiiiiiiie, keren mba' devy... aamiin se7 sm mba' yulinda. semoga diijabah Allah keinginannya. big hugs :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiin amiin amiin..terimakasih sudah diaminkan ya mbak.

      Hapus
  4. aamiin, semoga diijabah Allah ya mba' devi... sukses terus semua berjalan beriringan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin ..begitu juga dengan mbak linda sukses juga yaaa

      Hapus
  5. Wow hebat Mba Devy, semangatnya luar biasa harus belajar nih dari Mba Devi, smoga usahanya maju terus ya Mba #kiss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama belajar mbak endah...mmmuuuaacchhhh juga yaaaa

      Hapus
  6. Luarbiasa... wonder women yang punya kemauan kuat dan mandiri. Semoga saja apa yang dicita-citakan dan harapannya selalu dimudahkan oleh Allah Swt ya, mba

    BalasHapus
  7. amiin mbak mira..terimakasih doanya...

    BalasHapus
  8. Subhanallah mb Devi.... semoga dimudahkan segala sesuatunya, salam salut buatmu.... huebattt....

    BalasHapus

Ok..thanks ya sudah berkunjung dan komentar di blog ku..