Kamis, 17 April 2014

Empati dan Peduli membuat hidup ini Indah....

Apa pendapat Anda melihat gambar tersebut? Baru-baru ini di sosial media lagi rame membicarakan seorang cewek yang maki-maki ibu hamil ketika di sebuah kereta commuterline atau Busway. Disepanjang gerbong biasanya akan tertempel sticker yang bertuliskan "....utamakan kursi untuk orang cacat, wanita hamil, ibu dengan balita dan manula...." , itulah kira-kira tulisan stickernya.

Sebenarnya tidak ada yang salah jika kita tidak mengikuti ajakan yang ada di sticker tersebut karena tulisan sticker tersebut hanya sebuah anjuran atau himbauan saja. Tulisan yang ada disticker tersebut bukanlah undang-undang yang disahkan oleh negara dan apabila melanggarnya akan mendapat hukuman penjara atau denda.

Tulisan yang ada disticker tersebut mengajak kita untuk berempati dan peduli dengan sesama, kita diajak untuk mendahulukan kursi kepada orang yang lebih membutuhkan, kenapa? Manusia diberikan perasaan hati nurani oleh Allah agar kita saling menyayangi dan memiliki perasaan belas kasihan kepada orang lain. karena seseorang yang badannya masih sehat dan tidak sakit dianggap masih bisa dan kuat untuk berdiri diantara desakan para penumpang lain manakala kereta atau busway nya penuh sehingga tidak ada tempat duduk yang tersisa. Kalau dibilang capek berdiri memang semua rata-rata penumpang merasakan hal yang sama karena hampir seluruh penumpang kerata atau busway adalah orang-orang yang akan berangkat atau pulang kerja. Disitulah rasa empati kita dan kepedulian kita dibutuhkan...Coba saja bayangkan, manakala ada orang cacat yang kakinya tinggal satu dia harus berdiri dengan satu kaki sambil berpegangan menahan beban badannya serta desakan dari para penumpang, yang ada dia pasti akan terjatuh ketika tiba-tiba laju kendaraan harus direm mendadak. Seorang lansia ketika harus berdiri dikereta atau busway, padahal untuk berdiri lama saja si lansia akan gemetaran karena badannya yang sudah renta. Seorang ibu hamil dan wanita dengan menggendong balitanya pun sama, selain menahan beban beratnya si ibu hamil juga akan membawa beban perutnya, begitu pula seorang wanita sambil menggendong balitanya dan jika terjatu akan membahayakan keselamatan mereka.

Seandainyapun anda tidak mau membayangkan keadaan mereka karena menganggap mereka adalah orang lain, anggap saja salah satu diantara mereka adalah orang terdekat anda, contohnya sebagai laki-laki itu adalah istri andayang sedang hamil pasti anda tidak akan tega melihatnya, andaikan anda seoarng wanita dan diantara orang yang berdiri diantara penumpang yang tidak kebagian bangku adalah ibu anda yang sudah lansia, pasti anda juga akan iba melihatnya.

Kadangkala masih saja ada orang yang tidak mau membuka nuraninya untuk berempati dan peduli dengan orang-orang yang membutuhkan, dan pernahkah Anda membayangkan jika andalah orang yang membutuhkan empati ? Saya yakin suatu saat anda akan mejadi salah satu diantara orang-orang yang ada disticker itu dan membutuhkan simpati dan kepedulian dari orang-orang disekitar Anda. Semoga jika suatu saat Anda membutuhkan empati dari orang lain Anda akan mendapatkan empati tersebut.

Sesungguhnya apa yang telah kita perbuat akan kita petik hasilnya suatu saat, manakala nurani kita mudah terketuk, memiliki empati yang tinggi, merasa iba dan peduli dengan sesama, kita rela memberikan apa yang sudah kita dapat kepada orang lain, maka tidak akan ada orang-orang yang merasakan kesusahan, maka akan timbullah perasaan kasih sayang. Suatu saat orang yang sudah kita bantu pun akan berbuat sama dengan anda atau orang lain. Efek dari kebaikan anda mungkin tidak akan ada imbal baliknya kepada anda langsung, tapi mungkin bisa berefek kepada istri, anak, orangtua atau keluarga anda yang lain. Peduli dan berempatilah kepada orang-orang yang membutuhkan sebagaimana anda berempati dan peduli kepada orang-orang terdekat anda yang anda sayangi tanpa alasan apapun.

Yuk... kita saling berempati dan peduli dengan orang-orang sekitar kita yang membutuhkan, karena apa yang Anda perbuat semua akan kembali kepada diri anda sendiri. Andaikan satu orang berempati dan peduli dengan orang kedua, dan orang yang kedua melakukan empati dan peduli dengan orang ketiga, orang ketiga meneruskan kepada orang ke empat, orang ke empet melakukan hal yang sama pada orang ke lima dan begitu seterusnya, sehingga sampai menyerupai sebuah lingkaran empati dan peduli ....."Indahnya Hidup ini..."

#LetsBlogging
#10HariNgeblog edisi #4

Wassalam

12 komentar:

  1. Perbedaan pendapat, cara pandang tentulah ada. Namun, kembali pada manusianya masing-masing ya, mba. Sejauh mana ia mampu menempatkan rasa empatinya kepada sesama. Nice sharing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, semua kembali ke pribadi masing-masing

      Hapus
  2. Mari kita melihat sekitar kita dan saling bergandeng tangan dengan segala perbedaan. Good job mba' devi,.TOP

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika setiap orang saling mengajak dan menempatkan rasa empatinya.pasti perbedaan itu akan tak tampak.

      Hapus
  3. Mbak Devi.. tulisan kita berasa sodara kembar lain bapak lain ibu yak.. hi..hi.. Tapi memang benar siy, yang kita perlukan sekarang adalah kembalinya empati ke tengah-tengah hidup kita.. Supaya hidup kita jauh lebih indah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah mbak, padahal ga contekan yah...perasaan kita sama dengan empati yang sudah mulai pudar

      Hapus
  4. mari kita tularkan kembali semangat berempati kepada sesama..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia mbak pipit, andaikan setiap orang memiliki empati terhadap sesama...indahnya hidup ini

      Hapus
  5. Bener Mba Devi, kemampuan berempati nampaknya menjadi masalah kritis, khususnya di Jakarta..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin karena kurangnya pndidikan sosial baik disekolah atau dilingkungan kelurga jd lambat laun sifat empati lama-lama trkikis

      Hapus
  6. Bener Mba, klo kita dapat menempatkan diri atau merasakan apa yang dirasakan orang lain pasti hidup ini indah banget dan damai, sentosa sejahtera ya Mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiin.. itu harapan kita mbak, karena itu bisa kita mulai dari lingkup keluarga

      Hapus

Ok..thanks ya sudah berkunjung dan komentar di blog ku..